Rindu Yang Membuncah

1027 Kata

Dara melangkah memasuki ruangan yang terasa dingin dan beraroma khas itu. Sebuah ruang dengan desain serba putih bersih itu sudah menjadi tempat yang tak asing bagi dirinya. Alisha menyambut kedatangan gadis muda itu dengan antusias, Dara menyalami dan memeluk hangat wanita di hadapannya. "Maaf ya, Nak. Mama sama sekali tak menjengukmu kemarin-kemarin." Kalimat pembuka itu terucap pertama kali dari Alisha. "Nggak apa, Ma. Lagi pula aku kan sudah sembuh. Nih lihat kan sudah ada di sini," timpal Alisha diiringi tawa renyahnya. Suasana hati Alisha seketika berubah mendapati sikap ceria dari Dara. Sejak kemarin Alisha terus memikirkan ucapan anak lelakinya, tak bisa dipungkiri hatinya begitu sedih mendengar perkataan Yudha yang putus asa. Bagaimanapun juga ia adalah seorang ibu yang tak in

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN