Membaca Tanda

1010 Kata

Sudah lewat beberapa minggu setelah kepergian Yudha, namun baru malam ini sosok saudara kembarnya itu mampir dalam mimpi Yudhi. Yudha tak mengatakan apapun, hanya seulas senyum tipis yang menghiasi wajahnya, entah apa makna di balik raut muka tersebut. Jarang sekali Yudhi mendapatkan ekspresi semacam itu, bahkan di saat Yudha masih ada. Yudhi terbangun dengan perasaan yang aneh, bukan sedih apalagi senang. Jemarinya refleks menyeka tetesan keringat yang membasahi wajah, heIaan napas pria itu nampak dalam. Yudhi melempar pandang ke langit-langit kamar seraya mengulas mimpi yang baru saja ia alami. Perasaan kosong seketika mulai menyeruak. "Secepat itu kah kamu harus pergi," batin Yudhi dalam hati. Sungguh, mungkin hanya Yudhi saja yang mampu dengan mudah dan lapang melepas kepergian Yudh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN