Sosok Ayah Bagi Seorang Putri

1035 Kata

Dara melihat refleksi dirinya melalui layar ponsel yang sedang ia genggam. Matanya tampak sembab dan menghitam, entah sudah berapa lama perempuan itu menghabiskan waktu di kamar hanya dengan menangis. Setiap kali ia teringat dengan kalimat yang terlontar dari mulut sang ibu, saat itu juga air matanya tak henti merembes. Perempuan itu sungguh lelah dengan semua hal di sekitarnya belakangan ini. Suasana hatinya pun mudah sekali berubah, hanya dalam beberapa hari saja ia bisa merasakan berbagai macam emosi. "Kenapa mama bilang seperti itu." "Kenapa ia tak bisa sedikit saja berempati dengan kondisi dan keadaanku," gumamnya dalam hati. Tangannya sibuk mengais lembar demi lembar tisu untuk menyeka air matanya sendiri. Bukan tanpa sebab Dara tak henti terisak, alasannya bukan saja karena perka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN