Percayalah.. Hampir sepuluh minimarket ternama Victor sambangi demi mencari es krim yang Niel inginkan. Ia bahkan telah mengelilingi hampir sebagian kawasan perumahan Resti, tapi si kecil masih betah ingin menyiksa dirinya. Jujur saja Victor lelah. Lengan lelaki itu kebas karena harus menggendong tubuh gempal tiada akhlak Niel.
“No.. Kan ni [No.. Bukan ini],” Seluruh kewarasan Victor rasanya terenggut saat bibir mungil bayi kecil yang pasti akan membuat Maminya bahagia itu selalu mengatakan kalimat keramat. Ucapan penuh tipus muslihat yang menyengsarakan dirinya.
“Niel..” Dan ketika suara Dewi Angin-Angin menggema, menggetarkan sanubari Victor, Si Setan kecil akan memanggil kakak kesayangannya dengan suara lirih dan mata berkaca-kaca. “Bak Yeye..” Lantas siapa yang akan tega?!
CK! Me
