7

1013 Kata

Oh, Tuhan.. Hati Amel serasa diremas. Ucapan Hang begitu menyakitkan. Sejak menjadi istri lelaki itu, bahkan hampir tiga tahun lamanya, tak satu detik pun terbesit dalam benak Amel, menganggap Resti sebagai anak wanita lain. Ia cintai Resti sepenuh hati. Berperan sebagai Ibu Kandung yang baik. Amel tak mengurangi kasih sayang, meski rahimnya melahirkan Niel. Tapi, Ah! Tidak salah memang. Hang benar. Ia lupa diri. Terlalu bahagia memiliki remaja cantik yang dapat dirinya ajak menikmati hidup. Bertukar segala macam, tanpa ada benteng berstatuskan kata tiri. Sial! Air mata Amel bahkan tak mau terhenti barang sejenak. Kepalanya sampai pening. Ia juga mengurung diri di kamar. Perduli setan pada Hang yang mengemis di depan pintu. Ucapan tidak bisa ditarik bukan?? Terlebih jika itu ternyata

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN