Setelah Astari dan Johar pulang, Fauzan dan Lena masih saling diam. Lena melirik kartu berwarna hitam yang ditaruh Fauzan di meja. Kartu milik Bibah, yang tadi diberikan pada Fauzan. Lena mengambilnya lalu menatapnya dengan senyuman sinis.
“Pasti ini sudah banyak sekali isinya, dan tidak mungkin semuanya dikembalikan. Sok gak butuh sekali mantan istrimu, Mas!” Ucapan Lena membuat Fauzan semakin jengkel dengannya.
“Kamu bilang apa? Sekali lagi kamu mengatai Bibah yang tidak-tidak, kamu akan menyesal, Lena!” erang Fauzan.
“Kamu mau mengancamku, Mas? Memang dia sok tidak butuh kok? Sudahlah terima lagi saja semua, ini kan uang, bisa kan digunakan untuk apa gitu?” ucap Lena semakin membuat geram Fauzan.
“Jangan macam-macam kamu! Ini bukan hak kamu, bukan hak kita! Ini hak Ziya! Mau Bibah t
