Satu bulan berlalu, Maxime masih belum bisa melupakan kejadian malam itu, malam di mana ia menikahi seorang perempuan cantik bernama Naura Aziya. Maxime tidak habis pikir, setelah memutuskan melepaskan Ziya dan mengembalikan Ziya pada kedua orang tuanya, Maxime terus dihantui perasaan bersalah, dan selalu terbayang wajah Ziya. Padahal malam itu di baru mengenalnya, tidak ada perasaan sama sekali terhadap Ziya. Sebaliknya dengan Ziya, ia lega sudah tidak memiliki ikatan sakral dengan pria asing itu yang baru saja ia temui malam itu. Sebetulnya mereka sudah sering bertemu, tapi itu saat dulu, saat mereka masih sama-sama kecil. Ziya masih merasakan kebebasan lagi untuk melakukan hal yang ia sukai dalam hidupnya. Bukan berarti Ziya tidak mau menikah, tapi Ziya masih ingin berkarier saja, belu