Sudah satu tahun Bibah menjalani hidupnya sendiri di rumah peninggalan eyangnya. Ia semakin kerasan tinggal di desa. Jauh dari keramaian kota, suasananya tenang dan tentram, udaranya sejuk, dan sangat nyaman untuk Bibah yang sedang menyembuhkan luka di hatinya. Satu tahun lamanya dia tidak pernah lagi mengusik kehidupan masa lalunya. Ia ingin menjalani hidup barunya, hanya dengan anak semata wayangnya. Selama satu tahun, tidak ada yang tahu Bibah tingga di rumah eyangnya yang berada di desa. Fauzan pun tidak pernah menanyakan lebih jauh, ia hanya fokus pada Ziya saja kalau dia kangen dengan Ziya. Selama satu tahun pula Fauzan jarang pulang ke kotanya, kecuali saat ia kangen dengan Ziya, dan kedua orang tuanya. Tentu saja saat Fauzan ingin bertemu dengan Ziya, Bibah harus rela ibu dan aya