Satu bulan berlalu begitu cepat. Fahri benar-benar tidak menyerah untuk mendapatkan secebis hati Bibah. Ia selalu datang menemui Bibah di rumahnya, dengan alasan ingin melihat Ziya. Perhatian Fahri pada Bibah memang begitu besar, dan Bibah merasakan itu. Kadang Bibah sampai tidak enak dengan semua kebaikan yang Fahri berikan. Hingga semua itu mengalahkan perhatian Fauzan yang juga sering menyempatkan datang ke rumah Bibah untuk melihat putrinya. Berbeda dengan Fahri, Fauzan hanya datang ingin melihat anaknya saja, karena ia sudah merasa kalah lebih dulu untuk mendapatkan Bibah kembali. Bukan Fauzan mengalah, lebih tepatnya ia tahu diri. Tidak semudah itu seorang perempuan mau menerima kembali laki-laki yang sudah menyakitinya, apalagi sampai pernah menyakiti fisiknya juga. Fauzan menyadar