CSL BAB 18 - Menyesal Seumur Hidup

2973 Kata

Fauzan masih terpaku di dalam mobilnya. Dia tidak masih merasa sangat bersalah atas keputusannya untuk menceraikan Bibah. Tapi, semakin dia mempertahankan Bibah, semakin pula ia menyiksa hidup dan menyiksa batin Bibah. Satu-satunya cara adalah dia menceraikan Bibah. Melepaskan Bibah bukan berarti ia kejam pada Bibah, ia berpikir kalau tidak melepaskan Bibah, ia akan semakin kejam memperlakukan Bibah, karena setiap melihat wajah Bibah, kebencian selalu menghampirinya. “Kamu berhak mendapatkan laki-laki yang mencintaimu dan menyayangimu, Bibah. Mungkin dia yang pantas, bukan aku, karena aku tidak mencintaimu. Iya, dia yang pantas. Fahri yang pantas mendapatkan kamu, aku melihat sorot matanya menyiratkan cinta yang yang begitu dalam untukmu, Bibah,” ucap Fauzan dengan lirih. Fauzan melanjut

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN