Arini melihat Bibah masuk ke dapur untuk membuatkan susunya Ziya. Dari tadi Bibah menemani Ziya bermain di teras, dan sedang merayu Ziya supaya Ziya mau makan, atau minum s**u. Sudah dua hari Ziya nafsu makannya berkurang, dan minum s**u pun harus dipaksa lebih dulu. Itu semua karena Bibah menolak Ziya untuk mengantar ke rumah Fahri. Ziya ingin sekali main ke rumah Fani, tapi maunya diantar ibunya, tidak mau yang lain. Biasanya Ziya diantar sopir dan Mbak Sani kalau ingin ke rumah Ziya, tapi tidak tahu kenapa dari kemarin mintanya diantar ibunya. “Ibu ... ayolah ke rumah Fani. Ibu kan belum pernah ke sana. Ditanyain lho sama utinya Fani?” ajak Ziya saat ibunya membawakan s**u yang Ziya minta. “Kamu itu penginnya main mulu, Zi? Di sekolahan kan setiap hari ketemu sama Fani? Udah gitu kamu