Bibah sudah berada di kamarnya setelah selesai acara. Keluarga Fahri pun sudah berpamitan untuk pulang. Fahri masuk ke kamarnya setelah menemui tamu yang masih berdatangan. Fahri duduk di sebelah Bibah yang sedang duduk di tepi ranjang. Fahri menggenggam tangan Bibah lalu menciumnya. “Terima kasih, Bibah. Kamu mau memenuhi permintaan ummik, aku baru pernah melihat ummik sebahagia tadi, itu semua karena kamu Bibah. Terima kasih sekali lagi,” ucap Fahri tulus. “Sama-sama, Mas. Aku juga senang melihat ummik sebahagia tadi,” jawab Bibah. Bibah dan Fahri kembali sama-sama diam. Tidak tahu apa yang harus mereka bicarakan lagi. Fahri ingin memulai pembicaraan juga sedikit kaku, karena tidak enak dengan Bibah, apalagi Fahri tahu Bibah terpaksa menikah dengan Fahri, itu semua karena ummik dan Z