Darren terpaku mendengar permintaan Alexa, senyum di wajahnya seketika pudar. Sorot matanya yang sejak tadi berbinar riang pun langsung padam. “Baik!” jawabnya, tanpa banyak bertanya. Alexa merasa jantungnya mengkerut sakit begitu melihat perubahan air muka Darren, tapi dia memang bermaksud melakukan ini. Setidaknya untuk terakhir kali sebelum misi ini selesai dan dia pergi sepenuhnya dari negara ini. Suasana mobil pun menjadi hening, perjalanan pulang mereka berdua dihiasai kesunyian. Alexa sesekali melirik pada Darren yang fokus mengemudi, namun tak sekalipun menoleh lagi pada Alexa. “Darren.” Seolah tersadar dari lamunan, Darren sedikit tersentak sebelum menoleh. Sejenak mata mereka bertemu sebelum kemudian dia memilih mengalihkan pandangannya ke arah lain. “Ya, kenapa?” tanyanya,