Darren pun mengangguk setuju, dia lalu beranjak dari kursinya untuk memesan dua smoothies untuk mereka berdua. Alexa terdiam, senyum di bibirnya perlahan memudar menyadari jika ada perasaan lain yang memenuhi dadanya saat ini. “Nggak bisa, jangan begini, Alexa!” gumamnya sambil menghela nafas dalam-dalam lalu memejamkan mata, berusaha mengenyahkan perasaan asing yang tiba-tiba memenuhi hatinya. Alexa melihat Darren yang berdiri menunggu smoothies mereka dibuat, dia tertegun ketika tiba-tiba pria itu menoleh ke arahnya dan tersenyum. DEG! Alexa terpaku merasakan jantungnya yang seolah berhenti untuk sepersekian detik. Ada sesuatu di senyuman Darren yang datang memenuhi dadanya, sekaligus membuat matanya perih dan panas. “Sialan!” umpatnya sambi memalingkan pandangannya. Darren meli