Alexa memberontak, dalam hati. “Tidak, bukan seperti ini harusnya!” jeritnya dalam hati. Namun yang terjadi adalah dia kembali terlena di dalam pelukan pria ini, yang begitu lembut dalam setiap cumbuan dan sentuhannya. Aroma alami keringat yang begitu maskulin itu merengkuh jiwa dan raganya, dan penyatuan itu kembali terjadi. “Ouhh …. “ “Kamu baik-baik saja?” bisik lelaki itu di atasnya, Alexa yang tak sanggup membuka mata hanya bisa menjawab dengan anggukan kepala saja. “Apa perlu aku menyalakan lampu?” “Tidak! Jangan!” pekik Alexa auto panik, spontan dia langsung membuka mata dan akhirnya keduanya beradu pandang. “Oh … mata itu ….“ Alexa kembali mendesah manakala laki-laki itu bergerak menghentak tubuhnya dengan lembut, membuat penetrasinya terasa nikmat dan indah. Semuanya teras