Sehari sebelum Wisuda. “Hiks… hiks…” Isakan kembali terdengar. Sebenarnya Juan sudah terbiasa dengan tangisan Raisa setiap harinya, tapi kali ini…. mereka tidak memperkirakan hal ini. Perut Raisa berkembang begitu besar, perkiraan mereka nyatanya salah tentang kebaya yang bisa dibuka jahitannya. Bahkan, sekarang si penjahit datang ke rumah untuk membantu Raisa dan bentuk tanggung jawab. Karena usia kandungan Raisa memasuki bulan keempat, tidak pernah si penjahit sendiri menduga kalau perut pelanggannya akan sebesar ini. “Sebentar ya, Bu, saya coba buka jahitannya lagi.” “Hiks… mau pake baju itu.” “Gak mau ganti aja, Sa?” tanya Ibu Putri. “Masih banyak model yang lain.” “Itu dulu,” tunjuknya pada pakaian yang sedang dibenarkan penjahit. “Mau yang itu.” “Mbak, tolong ya. gimanapun car