Juan langsung bergegas menemui Raisa yang sekarang ada di café milik Arum, anak korban tersebut katanya sudah pergi setelah diancam oleh security yang ada di sana. “Pak,” panggil Arum. “Raisa ada di dalam, Pak. Silahkan masuk.”
Raisa sendiri sedang berada di kamar mandi membasuh wajah. dia tau Juan akan datang, padahal Raisa sudah meminta pada sang sahabat untuk tidak memberitahukan hal ini pada Juan, tapi ternyata dia malah melakukannya.
“Raisa.” Nah, sudah terdengar suara memanggil dari luar. “Ca? sayang?”
“Sebentar, Pak.” Raisa membasuh wajahnya sekali lagi sebelum keluar dan memperlihatkan senyuman pada Juan. “Hai.”
“Youre not okay. Come in.” menariknya ke dalam dekapan. Dicium puncak kepala oleh Juan berulang kali sampai Raisa menghela napasnya dalam. Lelah sekali hidupnya, dihanc
