Tidak terhentikan

1061 Kata

Setelah berbagai persiapan, dimana Raisa memfokuskan diri untuk pernikahan dan mengenyampingkan kuliah, akhirnya hari ini tiba. Dimana dia akan menikah dengan Juan. Tanpa ayahnya, tanpa bundanya, Raisa hanya seorang diri di sini. Dia menarik napasnya dalam ketika menatap tangannya yang sudah dibalut dengan sarung tangan jaring yang cantik. "Raisa," Panggil seseorang. "Eh mbak? Kirain gak bakalan datang ke sini. Bukannya mbak lagi sakit?" "Mau peluk dulu sebelum kamu jadi istrinya Juan. Sini." Dia adalah kakak iparnya yang sedang sakit. Raisa datang dan memeluknya. Karena dia duduk di kursi roda, jadi Raisa yang harus datang mendekat. "Mbak cepet sembuh ya." "Makasih." "Aduh ngapain pelukan! Nanti Raisa bunganya pada copot! Duduk! Duduk!" Teriak ibu Putri ketika masuk ke ruangan t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN