Papa tertawa keras mendengar komentar Alicia. “Kenapa? Nggak percaya sama Papa?“ Alicia merengut. “Habis dulu Papa kan bilangnya lain. Sekarang tambah setahun lagi.“ Papa menepuk-nepuk tangan Alicia sambil tertawa kecil. “Anak Papa sudah besar, sudah semakin pinter mendebat Papa.“ “Maaf, Pa. Maksud Alice bukan gitu sih...“ Papa mengangguk, lalu sesudahnya ekspresi Papa berubah serius. “Mumpung kalian berdua ada di sini, Papa sekalian mau tanya. Apa ada di antara kalian yang mau meneruskan usaha Papa? Memang Papa bakal mempersiapkan kalian dulu, nggak bakal langsung di posisi atas, tapi satu hari nanti pasti harus ada yang meneruskan usaha Papa.“ Aku menghela napas panjang. “Aku memang baru diangkat jadi manager baru di perusahaan, Pa, tapi kalau memang itu syarat Papa supaya bisa mere