Episode 28

2003 Kata

Kuelus-elus rambutnya dengan perlahan. “Hei, jangan pesimis begitu, Sayang. Kita bakal berusaha sekuat kita buat ngebujuk Papa. Lagipula Mama di pihak kita. Kalau Mama sudah ngebujuk Papa, lama-lama pasti Papa akan luluh juga. Percaya, deh,” kataku mencoba meyakinkan dan menenangkan hati Alicia lagi.  “Tapi...” Ucapannya segera terhenti waktu kuacak-acak rambutnya dengan gemas.  “Joe! Jangan acak-acak rambutku,” omelnya menggemaskan.  Kupijit hidungnya. Dia segera menarik tanganku lalu menggigitnya. “Aduh! Sejak kapan kamu jadi drakula?” “Siapa suruh malah memijit hidungku? Aku kan jadi nggak bisa bernapas.” Sambil berkacak pinggang dia cengengesan di depanku.  Aku hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Kujulurkan tanganku ke arahnya.  “Ini mau apa lagi?” tanyanya dengan heran. “K

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN