Aku tersentak sesudah membaca suratnya. Ternyata yang kuduga salah sama sekali. Kukira aku sudah harus merelakannya. Segera kusambar kunci mobil. Baru saja menyetir beberapa menit, aku teringat pada Michelle. Sebelum mencari Alicia, sepertinya aku harus segera menemui Michelle terlebih dulu. Begitu sampai di depan apartemennya, kutelepon dia. Untungnya Michelle mengangkat teleponku dengan cepat. "Michelle, kamu ada di apartemen?" "Oh, hai, Joe. Iya. Kamu mau ke sini?" "Iya, ini aku sudah di depan apartemen kamu." Kubel pintunya. Tak lama Michelle membukakan pintu untukku. Dia menatapku sambil meraih tanganku mengajak masuk. "Ada apa? Baru saja kita bertemu, sekarang kamu mencariku lagi. Kangen padaku?" godanya. Aku memaksakan seulas senyum. Dia mengantarkanku ke ruang tamunya yang cu