Saat Aruna tengah istirahat di dalam kamarnya tiba-tiba Sinta datang dengan ekspresi seperti pagi tadi, sendu.
Aruna langsung bangkit dan menyandarkan punggungnya di sandaran ranjang dan tersenyum manis pada Sinta yang mengambil duduk di sampingnya.
"Maafin bunda, mungkin acara ulang tahun Safir tidak akan berjalan sesuai rencana kita."
Aruna mengambil tangan Sinta dan menggenggamnya erat dan berusaha memberikan kekuatan. Aruna masih beluk tahu detail tentang masalah mertuanya karena Safir hanya berbicara sangat sedikit tentang pertengkaran orang tuanya semalam dan ia tidak mau terlalu memaksanya bercerita banyak.
"Nggak apa-apa bunda, nanti malam aku kasih surprise kecil-kecilan sama Cila."
Sinta memeluk tubuh Aruna sangat erat seakan menyalurkan kesedihannya. "Bunda lagi ada mas
