Safir langsung terbangun saat merasakan tidur aruna tidak tenang. Dia terus bergerak gelisah dan keringat dingin terus bercucuran di wajahnya. Entah apa yang sedang terjadi dalam mimpi Aruna sampai dia terus menggerakkan tubuhnya tidak tenang. "Sayang hey, kamu kenapa?" Safir menepuk lembut pipi Aruna agar dia segera bangun dan keluar dari mimpi buruknya. "Sayang, hey bangun." Tak lama kemudian Aruna langsung membuka matanya lebar dan menatap wajah Safir dengan tatapan ketakutan. "Kamu kenapa?" Safir terus berusaha menenangkan Aruna dan menunggu penjelasannya. Bukannya menjawab Aruna malah menangis, membuat Safir semakin dibuat bingung. "Sayang, kamu kenapa sih?" Safir mengusap punggung Aruna lembut agar istrinya bisa lebih tenang. "Aku mimpi, tapi rasanya mimpi itu seperti n

