Siang ini Safir terpaksa mendatangi Eliza yang memaksa untuk menemuinya di salah satu restoran yang terletak sangat jauh dari rumahnya. Entah apa maksud sahabatnya itu memaksa dirinya untuk datang ke restoran ini, padahal dia sudah mengatakan kalau sedang menjaga istrinya.
Saat dia sampai ternyata Eliza sudah disana sendirian. Wajahnya tampak lebih menor dan pakaiannya terlihat lebih terbuka. Seperti bukan Eliza yang biasanya.
"Ada apa sih, El, aku lagi sibuk di rumah."
"Maksudnya sibuk ngurusin istri kamu yang sedang hamil itu?" ucapan Eliza terdengar cukup sinis.
"Iya, kenapa?" Tanya Safir masih dengan kata-kata yang lembut.
Eliza terkekeh dan mempersilahkan Safir duduk. "Bukannya kehamilan itu tidak kamu inginkan ya?"
Safir langsung menoleh kearah Eliza dan menatapnya tajam.
