"Papapapaaaaa!!!" Dengan kompres yang masih menempel di atas keningnya, Cila berlarian menghampiri ayahnya yang baru saja datang dengan wajah yang lelah. "Nggak boleh lari-lari Cila." Safir langsung menangkap tubuh mungil itu dan mengangkatnya ke dalam gendongan. "Atit pa." Cila menunjukkan kompres yang menempel di keningnya drngan bibir yang mengerucut. "Uhh tayang, cepat sembuh ya." Safir menciumi wajah Cila berkali-kali dan mengajaknya kembali ke ruang tengah bersama Aruna. Aruna mencium punggung tangan Sagir dan mengambil alih tas kerja-nya. "Kamu mau mandi dulu atau makan dulu?" "Mandi dulu deh." "Sebentar ya aku siapin dulu." "Sayang, bunda dimana?" Safir menahan tangan istrinya yang ingin beranjak pergi. "Bunda lagi di kamar, ayah kan juga sakit." "Aku lihat ayah