D U A E N A M

1905 Kata

Sinta dan Aruna tak ada bedanya. Kedua wanita itu tampak sangat amat terpukul dengan kejadian yang menimpa pria yang sama-sama mereka kasihi. "Tadi pagi Safir masih sama bunda. Siang Safir masih telfon bunda. Kenapa sore ini Safir bikin bunda nangis lagi?" Sinta sudah mulai meracau tidak jelas di sela-sela tangisannya. ***** Happy Reading ***** Aruna berlarian di koridor rumah sakit dengan air mata yang bercucuran deras dan perasaan yang hancur. Aruna tak menyangka kejadian seperti ini akan menimpa Safir. Bahkan belum lama Safir meninggalkannya dengan senyum sangat tulus dan ciuman penuh perasaan yang masih bisa ia rasakan sisanya sampai saat ini. Apakah seperti ini cara takdir mempermainkan hidupnya? setiap ia akan membuka pintu bahagianya selalu ada rintangan besar yang harus ia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN