"Aku atau kamu nggak ada yang tau apa yang akan menimpa kita. Selagi bisa kenapa tidak kita lakukan? itu maksud aku." "Terimakasih, Mas kamu sudah memilih aku untuk menjadi teman hidup kamu. Aku hanya wanita biasa, namun di dekat kamu aku merasa sempurna." "Semoga kita selalu diberi perlindungan." ***** Happy Reading ***** "Safir, ayo antar bunda ke gedung resepsi!" Sinta mengguncang tubuh Safir yang masih malas-malasan di atas ranjang-nya. Pernikahannya akan di lakukan dua hari lagi, dan dua hari menjelang pernikahan benar-benar membuat Sinta sibuk mengatur ini dan itu agar acara bisa lancar seperti yang ia ingin kan. "Bunda, disana sudah ada WO kenapa bunda harus repot?" ucap Safir dengan mata masih terpejam. Sinta memukul lengan Safir kesal. "Bunda mau semuanya seperti ya