Ternyata benar, ya, hari baik yang menurut orang-orang selalu datang pada waktu yang tidak disangka-sangka itu, nyata. Tanpa perkenan, tanpa permisi. Seakan, Tuhan sedang mengabulkan salah satu doa terkuat dari seseorang yang selalu dilangitkan setiap harinya. Ya, harus Zeira akui, jika melepas Arash dan menjauhkan pria itu dari sisinya adalah sebuah keterpaksaan yang nyaris membuatnya merasa benci terhadap takdir. Sebuah kesalahan besar, dimana hati yang ragu mulai merasakan sesal mendalam atas semua yang terjadi. Mengenalnya sejak kecil, mencintainya secara tiba tiba, lalu dengan bodohnya melepas atas ketidakyakinan. Ya, itulah kesalahan terbesar yang telah Zeira lakukan. Menyia-nyiakan sesuatu hal baik karena tertaut akan masa lalu yang belum bisa terlepas dari pikirannya. Masa lalu