Setelah melewati suasana khidmat nan haru beberapa saat lalu, dan melakukan shalat berjamaah di mushola kediaman Auberon, juga makan malam bersama, kedua keluarga itu kini beralih ke ruang bersantai untuk berbincang-bincang antara satu dan yang lainnya, bersama Azeil, Dyra, juga Aresh. Sementara Arash dan Zeira memilih memisahkan diri dari keluarga mereka, untuk menghabiskan waktu berdua di halaman belakang. Duduk bersebelahan di kursi taman, sembari menikmati minuman panas buatan sang asisten rumah tangga. “Alhamdulillah, malam ini cerah, ya, Rash? Padahal, beberapa hari ke belakang, jam segini lagi deras-derasnya, tuh, hujan,” kata Zeira membuka percakapan. Setelah menyesap cappuccino, dan menaruh kembali cangkir di atas tatakannya, Arash mengangguk. “Ya ... secerah hati aku, karena
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari