“Selamat pagi.” Suara sapaan dari seorang gadis cantik, mengenakan dress mauve selutut, dengan rambut curly tergerai menutupi punggung, yang tengah berjalan menuruni anak tangga, terdengar begitu lantang, menggema hingga ke setiap sudut ruangan. Oris, yang tengah duduk di atas kursi meja makan, membaca laporan pendapatan perusahaan pada sebuah gawai, sembari menikmati roti lapis buatan sang istri, ditemani secangkir coklat panas, seketika mengalihkan perhatiannya, saat lengkingan suara putri bungsunya, terasa memekakkan gendang telinga. “Berisik, Zei!” protes pria paruh baya itu. “Ih, Ayah! Bukannya balas sapaan Zezei, malah ngomel-ngomel! Dosa, loh!” Mendapat protes telak dari sang anak, Oris pun berdeham, sebelum membalas sapaan Zeira. “Selamat pagi, CEO Double Zee Media. Tolong