Arunika dan swastamika. Dua waktu berbeda dengan keindahan yang sama. Berantai dari pilar-pilar kehidupan yang sejatinya memiliki makna tersirat, bukan hanya perbedaan yang tersurat. Arunika, cahaya sang fajar yang menyingsingkan embun pagi, dengan keelokan serupa senja. Sementara swastamika, keindahan pengantar kembalinya sang baskara kepada peraduan, menyisakan lembayung senja, yang perlahan menghilang di bawah garis cakrawala di sebelah barat. Benar-benar keelokan yang similar, di waktu yang berbeda. Ya … se-mengagumkan itu memang. Hingga keduanya, memiliki pengagum masing-masing. Seperti di sore indah yang cerah ini. Seorang gadis cantik penikmat swastamika, nampak tengah berdiri dalam sebuah ruang kerja, menghadap jendela besar di belakangnya, sembari menikmati secangkir hot capp