Setelah berpelukan cukup lama, Meisya pun mulai mengurainya dengan perlahan. Melihat wajah sang istri yang basah karena air mata, Raikhal segera menghapusnya. "Jangan menangis lagi ya, aku tidak bermaksud membuatmu menangis." Raikhal berucap dengan perasaan bersalah karena dia tidak berniat membuat wanita itu sampai meneteskan air mata. "Ini adalah air mata kebahagiaanku, Raikhal. Kamu berhasil membuatku bahagia sampai menangis terisak-isak malam ini." Jawaban Meisya bagaikan angin segar untuk Raikhal, membuat pria itu dengan cepat menyingkirkan perasaan bersalahnya. "Aku senang kalau kejutan ini bisa membuatmu bahagia. Oh iya, aku punya satu kejutan lagi untukmu. Tapi sebelum itu kamu harus tutup mata, dan jangan membukanya sebelum aku persilakan." "Kejutan apa lagi, Raikhal? Ap