Setelah selesai makan malam, Meisya dan Raikhal saling bertatapan. Bibir keduanya masih mengulas senyuman bahagia. Sulit bagi mereka untuk berhenti tersenyum karena ada banyak momen yang telah mereka lewati beberapa jam sebelumnya. "Meisya, selama aku ikut bersamamu untuk hadir di beberapa acara besar yang mengadakan pesta dansa, aku sangat penasaran untuk mencobanya dan ingin rasanya aku berdansa denganmu. Maukah kita mencobanya malam ini?" tanya Raikhal kembali memulai pembicaraan. Meisya tertawa renyah mendengar permintaan Raikhal yang tak biasa. Namun, dia pun segera menjawabnya. "Sebenarnya aku tidak begitu bisa berdansa. Kamu tahu sendiri 'kan, walaupun aku hadir tapi aku tidak pernah mau diajak berdansa." "Oh, itu karena kamu tidak bisa, bukan berarti kamu malu harus berdansa d