"Dimana orang itu?" "Di ruang pernyiksaan, Tuan." Tangan kanan Aeden berhasil menangkap si penembak yang mencoba membunuh Aeden. Jika saja penembak itu tidak membahayakan nyawa Lova maka Aeden saat ini pasti tak akan peduli dengan pria itu. Aeden segera melangkah ke ruang penyiksaan bersama dengan tangan kanannya. Di ruang penyiksaan pria yang tak diketahui namanya karena pria itu tak mau menyebutkan siapa namanya tengah disiksa, namun seperti mantan agen Weckly, ia tetap tidak bicara meski ia ditawarkan kebebasan. Aeden masuk ke ruangan itu, menatap pria yang sudah babak belur itu dengan pandangan datar. "Siksa dia sampai dia bicara." Aeden duduk di kursi, ia akan melihat sejauh mana pria itu mampu disiksa. Cukup lama bertahan, meski darah sudah mengucur dari beberapa bagian tubuh