Plakk .... Ocehan Leon langsung berakhir tak lama setelah tamparan Sasmita mendarat di kepala Leon. Leon yang awalnya menunduk membenamkan wajah di salah satu bahu Sasmita berangsur mengakhirinya. Ia menatap wajah Sasmita yang sudah pias berhias bulir keringat. “Hon, kenapa? Sudah keluar?” lirih Leon sambil mengedipkan sendu kedua matanya. “Keluar gimana? Yang ada anak kita bisa takut keluar kalau kamu terus ngoceh merapal mantra, By!” omel Sasmita yang sudah terengah-engah. “Aku panik, Hon. Sedangkan kamu juga tahu kalau aku panik aku enggak bisa diem.” “Tapi ini beneran sakit!” “Sabar, Hon. Semangat! Kamu yang pengin punya anak, kan? Inilah alasanku enggak nuntut punya anak ke kamu, prosesnya dubillahi! Gini saja. Bentar, aku mikir dulu, gimana, ya? Aduh ... tadi tuh udah tinggal