“Wow ….” Gumaman dari pria bersneli yang baru saja selesai dengan berbagai test di laboratoriumnya, berhasil membangunkan Sean yang tengah tertidur di atas sofa ruang tersebut. Pria berahang tegas itu segera bangkit dari posisinya, kemudian berdiri untuk meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa sangat kaku. “Ah … tubuhku sakit sekali,” ucap Sean. Frans hanya melirik sesaat pada temannya itu, lalu kembali fokus pada objek yang sedang diamati melalui mikroskop dengan tiga lensa di hadapannya. Merasa sangat penasaran, Sean segera berjalan menghampiri Frans, lalu berdiri di sampingnya, dengan sebelah tangan menopang ke atas meja, memperhatikan serangkaian rumus senyawa yang temannya tuliskan di atas kertas, lalu melirik objek yang tengah diamati oleh Frans. “Apa yang sedang kau ama