114 - Malam Kelam

1267 Kata

"Aku menginginkan ketenangan! Bisa kau usir yang lain untuk meninggalkan tempat?" gumam Theo. "Terutama orang-orang yang ada disana! Itu cukup mengganggu pemandangan melihat hal menjijikkan sedang mereka lakukan!" lanjut Theo, melirik tajam kearah para pedagang budakk yang sebelumnya sedang bersenang-senang. "Ahhh… Itu…!" Mendengar permintaan Theo, pria tua pemilik kedai, memasang raut wajah sulit. Ia jelas tak ingin mengusir para pelanggan. Hal yang akan membuat reputasi kedainya menjadi buruk. "Ohh… Bisnis adalah bisnis! Benar?" gumam Theo, memahami kesulitan pria tua pemilik kedai. "Kalian tak ingin pergi?" Melanjutkan, Sang Boss Besar Bandit Serigala, tak lagi melirik, kini menatap langsung dengan sorot tajam kepada kelompok pedagang budakk. Bertanya dengan intonasi nada sepenuhn

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN