(Malam Harinya, Nulicun) Nulicun, bagai kota yang tak pernah tidur. Semakin malam, kondisi kota justru terlihat makin ramai. Pusat keramaian sendiri, terletak pada kedai-kedai minum yang tersebar dibeberapa sudut kota berukuran tak terlalu besar tersebut. Hanya saja, khusus malam ini, meskipun memang kedai-kedai penuh sesak dalam gelak tawa para pedagang atau pemburu budakk sedang menikmati hiruk pikuk berbagai hiburan, jalanan Nulicun sendiri, tampak lenggang. Hujan, sedang turun cukup deras. *Plakkk…!!! "Ahhh…!" Pada salah satu kedai, seorang budakk wanita yang sedang menari diatas meja, seketika memekik ketika tangan usil salah satu pedagang, memukul pantaatnya. "Menari lebih atraktif lagi…!" Memasang senyum lebar, wajah Sang Pedagang Budakk, tampak memerah. Jelas sudah terlalu b