42. Mendekatlah

2009 Kata

Pandangan dari empat pasang mata masih tertuju pada pasangan pengantin baru begitu keduanya keluar dari kamar mandi. Kai merebahkan tubuh istrinya perlahan di atas bed rumah sakit. "Sayang, ceritakan pada Mami! Bagaimana bisa kau mendapatkan luka itu?" tanya Rima begitu Nadira selesai membenahi posisinya. Gadis itu menggigit bibir bawahnya, pandangannya sempat bertubrukan dengan Kai karena di saat yang bersamaan, pria itu tengah menyoroti Nadira. "Katakan! Apa Kai yang membuatmu terluka!" desak Rima. "Jeng Rima tenang dulu! Tidak mungkin menantuku berbuat demikian. Saya percaya sepenuhnya dengan didikan kalian. Kai tidak mungkin melakukannya, benar begitu kan, Nak?" Arif yang tidak tega melihat menantunya terus menerus dipojokan, pun angkat bicara. "Itu ...," ucap Kai tersendat. Menda

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN