Anjas terlihat begitu menikmati potongan tiramisu cake pada piring kecil yang disajikan Bi Tinah untuknya. Secangkir teh herbal sebagai pendamping, pun mulai tandas. Di sampingnya, Rima menunggu dengan gusar. "Seenak itukah kue itu sehingga Papi terlihat begitu menikmati setiap potongnya?" Tanya Rima, sinis. "Kue itu pasti sudah habis sejak tadi seandainya saja Papi tidak terlalu menghayati saat mengunyahnya," berondong Rima, lagi. "Jangan merusak suasana Mi," sergah Anjas, melanjutkan suapannya. "Papi keterlaluan! Mami sudah kepalang tanggung penasaran sedangkan Papi makan kue saja sudah seperti sedang syuting iklan. Apa yang sebenarnya Papi sembunyikan dariku?" "Setidaknya sampai kue ini habis, please ... Izinkan Papi menghabiskannya dulu." "Pi!" Merebut piring kecil itu dari tang