109. Syarat

1695 Kata

Tumpukan wortel itu berjatuhan di tanah, Kai menatap ke arah gadis cilik itu. Bagaimana mungkin anak kecil sepertinya sampai mengutarakan hal seperti itu? Tak lama, Kai beralih menatap Nadira. Ia terus memindai wajah itu, mencoba mencari jawaban atas pertanyaan yang bergelantungan di benaknya dengan menyelami iris kecoklatan miliknya. "Apa benar yang dikatakan Luna?" Mimik wajah Kai berubah serius. "Ya," sahut Nadira, singkat. "Maksudnya?" "Sebenarnya ..." Nadira memutar otak, memikirkan cara agar Kai salah paham dengannya. Untuk menguji sejauh mana cinta pria itu padanya, juga perjuangan untuk mendapatkannya, akan tetapi dengan cara yang halus. "Tante Dira nggak mau jadi Bundanya Luna karena Tante sangat mencintai Oom Kai. Tante sering sekali menyebut nama Oom, tanpa sadar. Luna ju

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN