72. Sebuah rencana

2517 Kata

Moza yang urung meninggalkan tempat tersebut merasa sangat geram melihat kejadiannya di depannya. Ibu dan anak tak ada bedanya, sama-sama menjijikkan. Mereka seperti lupa dengan apa yang telah mereka perbuat pada temannya. Baru saja Moza membuka mulutnya saat Jeremy menyentuh bahunya dengan lembut. Pria itu menggeleng, dan Moza tahu apa maksudnya. "Aku memang tidak tahu kejadian apa saja yang telah kalian berdua alami, tapi aku minta kau jangan ikut campur. Bukan ranahmu untuk angkat bicara," ujar Jeremy. "Tapi mereka ...," "Biarkan Kai melakukan tugas sebagai suaminya." Moza mendesah panjang. Sependapat dengan ucapan suaminya. Mereka akan lihat bagaimana cara Kai mengatasi masalah ini. "Mah!" Alby mendekati ibunya, lalu mendekap wanita itu, "Sebaiknya Mamah duduk dulu," imbuhnya ser

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN