Seorang wanita berpakaian hitam sedang duduk menangis sambil memeluk pusara putrinya. Ya, nyatanya Alice tetap menghadiri upacara pemakaman putri semata wayangnya, buah hatinya dengan Alby meskipun dia datang dengan diam-diam. Ingin rasanya dia juga turut menguburkan diri ke dalam tanah saat melihat Alby yang dibantu beberapa orang, berusaha mengangsurkan raga mungil itu ke dalam tanah. Hatinya tercabik-cabik. Ibu mana yang tega melihat kepergian anaknya? "Maafkan Mami, Sayang. Demi ambisi Mami, terpaksa kau yang harus menjadi korbannya. Mami sungguh minta maaf," lirihnya pilu. Dari kedua sudut mata itu masih terus mengalir butiran bening. Alice bangkit dari sana setelah menaruh karangan bunga lili putih di dekat pusara Bilqis. "Mami janji tidak akan membuat kematianmu menjadi sia-sia,