"Mereka sudah jadian!" seru Keysa dengan nada mendesak, memecah keheningan taman sekolah. Dareen yang mendengar itu, menatap Keysa dengan mata lebar, mencoba menangkap maksud dari kata-katanya. "Kamu jangan bercanda," sahut Dareen, nada ketidakpercayaannya jelas terdengar. Dia merasa sulit menerima kenyataan bahwa Adena, mantan yang masih menghuni sudut hatinya, kini bersama Altar. Keysa memetik bunga mawar merah yang tumbuh di dekatnya, tangannya bergerak dengan gerakan lembut namun tegas. "Kamu pikir aku sedang bercanda?" tanyanya retoris, menatap Dareen dengan tatapan yang mengisyaratkan keseriusan. "Aku melihat suasana di kafe itu," lanjut Keysa, suaranya mengandung nada iri yang halus. "Altar menghadiahkan sebuah kalung yang aku tahu harganya sangat mahal. Emas putih dengan liontin