Ibunya Adena sudah di rawat dan Dokter mengatakan bahwa beliau kena DBD. Adena merasa sedih dan juga bingung dengan keadaan ini. Ia hanya memiliki sedikit tabungan. Kalau ibunya sakit, maka tabungannya akan habis. Dan kalau ibunya sakit, bagaimana ia akan bekerja. Lalu kalau dia maksa kerja, siapa yang akan menunggu ibunya di rumah sakit.
"Kamu belum tidur sama sekali. Ini sudah jam tiga pagi,"
Altar memang ikut menunggui ibunya Adena di sana. Dan selama di sana, Adena memang tidak terlihat tidur. Altar merasa tidak tega melihatnya.
"Aku enggak bisa tidur. Aku takut sekali." keluh Adena.
Altar mengusap pucuk kepalanya. "Kamu tenang saja, semuanya akan baik baik saja. Aku akan menunggu mamah mu di sini. Kamu lebih baik tidur meski sedikit,." ungkapnya.
Altar mengajak gadis itu duduk
