"Kamu ke mana aja? Kenapa telpon saya enggak diangkat?" Pak Regan bersungut sungut. Padahal aku baru saja datang. Beliau sepertinya sedang kesal. "Ponsel saya rusak, Pak. Jatoh di sekolah." Aku menjawab sembari mulai membersihkan meja dan beberapa tangkai bunga yang berserakan. Pak Regan menatapku beberapa saat. "Ceroboh amat sih, pantes aja saya hubungin kamu susah banget. Emeral tadi nelpon, dia lagi di rumah sakit. Calon mertua saya sakit. Saya malah di sini harus nungguin kamu!" tambah Pak Regan, beliau menghela napas dalam. "Maaf, Pak." Kenapa coba enggak pergi saja. Kan ada satpam. Biar satpam saja yang menunggu di sini. "Ya udah, sih. Percuma juga saya marah marah." Pak Regan mengambil kunci mobilnya yang tergantung di dekat mesin kasir. "Saya pulang agak malem. Kalau kamu keb