Althar POV. Aku cemburu. Dan aku tahu ini tidak benar. Adena baru saja mengalami hal yang tidak mengenakan. Dia dituduh oleh seseorang yang masih sangat ia cinta. Lelaki yang menurutku sangat tidak bermoral. Bukk!! Setelah aku mengantarkan Adena ke ruang UKS. Aku menarik paksa lelaki itu ke belakang sekolah. Dan saat ini aku memukulnya dengan sangat kuat. Sehingga dia terlihat sempoyongan dengan sudut bibirnya yang mengeluarkan darah. "Apa maksud lo?!" Dia marah padaku. Tentu saja karena ia pasti berpikir kalau aku hanyalah anak baru yang tidak tahu apa apa. "Saya harusnya tanya sama kamu. Siapa kamu yang bisa bebas nyakitin Dena?! Kamu bukan ayahnya! Atau pun keluarganya. Adena pun enggak punya salah apa apa sama kamu. Kenapa kamu selancang itu?!" Lelaki itu mengusap rahangnya