"Apa maksud ibu?" Emeral sungguh tidak mengerti dengan se sosok perempuan yang ada di depannya ini. Bagaimana bisa dia melamar seorang perempuan untuk suaminya. Udah gitu, maksa pula lagi. Emeral sungguh tidak habis pikir dengan perempuan itu. "Suami saya sangat menyukai Dokter. karena itu saya datang ke sini untuk melamar Dokter, untuk suami saya." Emeral melebarkan kedua matanya. Ia bahkan tidak sanggup untuk berkata kata. Ia bahkan enggak akrab dengan Dokter kepala Adibrata itu. "Bu, sebenarnya saya juga akan segera menikah dengan pacar saya. Namun saya sekarang sedang mencari waktu yang tepat, bu." Semoga saja, perempuan itu enggak lagi lagi mengatakan maksudnya karena Emeral sungguh merasa keberatan dengan apa yang dilakukan istri Dokter kepala tersebut. "Apakah Dokter sudah