Ketakutan Adena.

1485 Kata

Regan berdiri di sudut ruangannya, pandangannya tak lepas dari sosok Adena yang anggun. Cahaya matahari yang masuk melalui jendela memantulkan keindahan gadis itu, memberikan kilauan emas pada rambutnya yang tergerai. Adena, dengan jemari lentiknya, tengah sibuk merapikan bunga-bunga yang menghiasi ruangan, menciptakan harmoni warna yang menenangkan hati. Setiap gerakan Adena seperti sebuah tarian yang memikat, membuat waktu seakan berhenti untuk memberikan ruang bagi momen magis ini. Regan memandanginya dengan tatapan yang dalam, seolah mencoba mengabadikan setiap detil dari pemandangan di depannya. Semalaman penuh, bayang-bayang Adena menghiasi mimpi-mimpi Regan, membawa perasaan hangat yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Dalam keheningan pagi itu, Regan merasa dunia seakan hanya m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN