"Terima kasih, Altar. Kamu juga tampan." goda Adena. Hal itu tentu saja membuat Altar melebarkan kedua matanya. Bagaimana bisa gadis itu malah menggodanya, sedangkan Altar mengatakan itu karena ia memang tulus. "Kamu ini!" Ayolah Altar keki jadinya, namun tentu saja laki laki itu enggak sampai benar benar marah. Baginya apa yang dikatakan oleh Adena ini memang lah sebuah candaan. "Kamu sudah sarapan?" tanya Altar lagi. "Udah, kebetulan ibu masak nasi goreng untuk ku." sahut Adena. "Kamu enggak ngasih aku?" rengek Altar. "Memangnya kamu mau?" tanya Adena dengan setengah enggak percaya. Karena Altar ini anak orang kaya, ia memiliki segalanya, menurut Adena, enggak mungkin laki laki itu mau makan nasi goreng biasa buatan Ibunya. "kalau itu buatan ibumu, maka aku pasti mau makan."